Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB, gempabumi berkuatan Magnitudo 6,1 terjadi di lepas pantai selatan Malang dan kedalaman sumber gempa adalah 86 km. Informasi awal yang dikeluarkan oleh BMKG, parameter gempa ini adalah memiliki magnitudo 6,7 dan kedalaman sumber gempanya adalah 25 km. Namun, seiring dengan penambahan data yang diterima oleh tim processing di BMKG, parameter gempa mengalami pemutakhiran seperti yang disebutkan di atas.
Selain dari situs BMKG, parameter gempa juga dapat diperoleh dari situs USGS dan GFZ. Kedua lembaga ini mengeluarkan parameter gempa pada magnitudo 6,0 dengan kedalaman sumber 82,3 km (USGS) dan 87 km (GFZ). Secara umum, parameter yang dikeluarkan oleh BMKG, USGS dan GFZ memiliki rentang perbedaan yang relatif kecil. Posisi eposinter dari ketiga lembaga tersebut sebagaiman ditunjukkan pada Gambar 1.
Mekanisme fokus kejadian gempa (Gambar 1) terlihat secara jelas bahwa gempa di Selatan Malang terpicu oleh adanya aktivitas sesar naik dengan sudut penunjaman (Dip) yang relatif curam yaitu antara 75 s/d 85 derajat. Hal ini didukung oleh kedalaman sumber gempa lebih dari 80 km. Sehingga kemungkinan gempa ini terjadi di dalam kerak litosfer samudera atau dapat disebut dengan istilah intraslab.
Gempa yang terjadi di selatan Jawa bukanlah yang pertama kali. Beberapa gempa pernah terjadi dalam beberapa tahun ke belakang (Gambar 2). Seperti halnya gempa yang terjadi pada 7 Mei 1961 pukul 11.32 waktu setempat. Berdasarkan buku katalog gempa merusak yang diterbitkan oleh BMKG, gempa kuat dan merusak terjadi gempa di selatan Jawa Timur.
Gempa ini dirasakan getaran yang kuat dan merusak banyak bangunan rumah di Campurdarat, Kebonagung, dan Tulungagung, dengan skala intensitas mencapai VII MMI. Guncangan gempa kuat ini juga dirasakan dalam wilayah luas hingga daerah Banyumas, Besuki, Jatisrana -Surakarta, Klaten, Maos, Malang, Demak, dan Klakah. Besar kemungkinan pemicu gempa ini dikarenakan oleh adanya tekanan akibat
dorongan pada zona subduksi lempeng di selatan Jawa.
Secara regional, tatanan tektonik di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sangat dipengaruhi oleh keberadaan zona subduksi, yauti interaksi antara lempeng kerak samudera Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lepas Pantai Selatan Jawa Timur yang merupakan bagian dari lempeng kerak benua Euarasi.
Jika membandingkan lokasi episenter gempa 7 Mei 1961, gempa ini berdekatan dengan dengan gempa yang terjadi di selatan Malang Jawa Timur (M6,1) pada 10 April 2021.
Berikut terlampir link video catatan gemap yang terjadi di selatan Malang.